Senin, 17 Februari 2014
Takut Didenda
Seorang bapak yang sangat-sangat pelit diajak anak tersayangnya untuk naik helikopter. Awalnya si bapak tidak setuju karena harus bayar tapi karena sayang dengan anaknya ia pun setuju.
Setelah sampai di tempat heli, si pilot bilang "Naik bayar U$100, kalau anda bicara diatas nanti didenda U$500 tapi kalau anda tidak bicara sepatah katapun akan saya kasih U$1000."
Setelah setuju dengan perjanjian tersebut, heli diterbangkan oleh pilot dengan cara manuver dan jungkir balik diatas. Setelah sampai mendarat si pilot bilang ke bapak pelit tadi, "Wah anda hebat, tidak bicara sepatah katapun."
Si bapak bilang, "Sebenarnya saya mau bicara tadi, tapi takut didenda." "Anda mau bilang apa?" tanya si pilot. "Anak saya jatuh," jawab si Bapak.
Label:
Cerita Lucu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pilihan Hits
Populer Post
News Blog
HOME by LAPAU ILMU
Category
- Cerita Lucu (14)
- Cerita Pendek (1)
- Inspirasi Hidup (15)
- Puisi Indahku (21)
Blog Archive
-
▼
2014
(42)
-
▼
Februari
(42)
- Harus Kuat Sebagai Ulat
- Gambar Pantat
- Kereta Api Keparat
- Takut Didenda
- Surat untuk Istri
- Alat yang Hebat
- Dompet Hilang Pergi Ke Dukun
- Penjual Telur
- Kamar No.27 Kosong
- Wasiat Sang Suami
- Syarat Lulus Ujian
- Tangan Penuh Tato
- Pria sedang putus asa
- Guru dan Murid Berapa hasil 10 dibagi 2
- Inem Vs Paijo Abang tentu sangat perkasa di tempat...
- Hati Seorang Ayah Tercinta
- Perjuangan seorang Ayah
- Pertanyaan sang Ibu ???
- SEBUAH KISAH NYATA UNTUK DIRENUNGKAN
- Makalah Bahaya Merokok bagi Kesehatan
- Kemarin , Hari Ini dan Esok
- Sanjungan dan Pajangan
- Remaja dan pergaulan jaman sekarang
- Tukang Roti dan Istighfar
- Amarah Sang Istri Reda karena Istighfar
- Keajaiban Istighfar di Tengah Gempa
- 3 Hari 3 Malam Berjalan Demi Mendatangi Daurah
- Kisah Menakjubkan Istri Shalihah yang Dimadu
- Sepenggal Doa Ibunda
- Istigfar dan Keberkahan Rizki
- In the name of YOU
- Ruang, Waktu, Jiwa dan Raga
- Butir salju sebagai katarsis
- Doa Suami untuk Istri
- Kami Bermimpi
- Lelah Menebak Benak
- Menyulam Malam Mala
- Suatu Ketika, Antah Berantah
- Perahu Raksasa
- Selamat Pagi Cakrawala
- Istirahatlah Sejenak
- Senja Senja Itu
-
▼
Februari
(42)
0 komentar:
Posting Komentar