Senin, 17 Februari 2014

Perjuangan seorang Ayah

gambar diambil dari google


Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkalatanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulaiberkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suarabatuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya, “Ayah, mengapa wajahAyah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?”Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.

Ayahnyamenjawab : “Sebab aku Laki-laki.” Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita ituberguman : “Aku tidak mengerti.” Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnyamembuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, laludibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudianAyahnya mengatakan : “Anakku, kamu memang belum mengerti tentangLaki-laki.” Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambahkebingungan.Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunyalalu bertanya :”Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannyakian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa adakeluhan dan rasa sakit?”Ibunya menjawab: “Anakku, jika seorang Laki-lakiyang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akandemikian.” Hanya itu jawaban Sang Bunda.

Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap sajapenasaran.

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi ituseolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dankata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimatsebagai jawaban rasapenasarannya selama ini.

“Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga sertasebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahansetiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. ”

“Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting tulangmenghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untukmelindungi seluruh keluarganya. ”

“Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yangberasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agarkeluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaandari anak-anaknya. ”

“Kuberikan Keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantangmenyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnyamatahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginankarena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanyaterkuras demi keluarganya dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semuaorang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya.”

“Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinyaselalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluhkesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya. ”

“Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintaidan mengasihi keluarganya, didalam kondisi dan situasi apapun juga,walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya.Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa amanpada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannyaitulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahuanak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan mengasihi sesama saudara.”

“Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikanpengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwaIstri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baikadalah Istri yang senantiasa menemani. dan bersama-sama menghadapiperjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkalikebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepadaIstri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi sertasaling menyayangi.”

“Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itusenantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan caraagar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia dan BADANNYA YANGTERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yangbertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusahamencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya,keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. ”

“Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpinkeluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengansebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki,walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia dan Akhirat.”

Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut dan berdoahingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedangberdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan menciumtelapak tangan Ayahnya.” AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH.”

0 komentar:

Posting Komentar

WENTI MUHARISA KERRY © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute